قال الإمام أَبُو عُمَرَ
يُوسُفُ بنُ عَبدِ اللَّهِ بنِ عَبدِ البَرِّ النَّمَرِيُّ :
“طَلَبُ العِلمِ
دَرَجَاتٌ وَمَنَاقِلُ وَرُتَبٌ لَا يَنْبَغِي تَعَدِّيهَا وَمَن تَعَدَّاهَا جُملَةً
فَقَد تَعَدَّى سَبِيلَ السَّلَفِ رَحِمَهُمُ اللَّهُ وَمَن تَعَدَّى سَبِيلَهُمْ
عَامِدًا ضَلَّ، وَمَن تَعَدَّاهُ مُجْتَهِدًا زَلَّ”.
Al-Imam
Abu ‘Umar Yusuf bin ‘Abdillah bin ‘Abdil Barr An-Namari berkata:
“Menuntut
ilmu itu memiliki tingkatan, jenjang dan tahapan yang tidak pantas dilampaui, siapa yang
melampauinya secara keseluruhan maka dia telah melampaui jalan para salaf -semoga Allah merahmati
mereka-, siapa saja yang melampaui jalan mereka dengan sengaja dia akan
tersesat dan siapa saja yang melampauinya dengan ber-ijtihad dia akan
tergelincir.” (Jami’u Bayanil ‘Ilmi wa
Fadhlihi: 2/1129)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar